CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Saturday 16 February 2013

Cerpen


 
Teman ??

                    Hari ini kelas kami mendapatkan seorang murid baru. Namanya Rissa. Katanya, Rissa adalah murid pindahan dari Bandung. Orangnya sih cantik, putih dan tinggi. Tapi dari segala kelebihannya itu ia nampak seperti gadis yang lugu.
xxxxxxxxxx
                    2 tahun berlalu…..
                    Aku, San dan Eza menjadi dekat dengan Rissa. Walaupun tidak sedekat persahabatanku dengan Eza dan San, tetapi kami sering Hang Out bersama Rissa.
                    Namun entah mengapa perasaanku  berkata, kedekatan kami dengan Rissa membuat kami sering di hujani oleh bencana. Tak tanggung tanggung, musibah itu dapat merenggut nyawa kami bertiga.
Xxxxxxxxx
                    Suatu hari,,,,,,,,
                    Aku dan Eza sedang berkunjung ke apartemen Rissa. Kami dapat memandangi alam yang sangat eksotis di sana. Ketika sedang asyik asyiknya memandangi alam dari dalam apartemen, tiba tiba Hp Eza bordering, ia pun segera keluar dari apartemen karena sinyalnya tidak mendukung. Di saat yang sama, Rissa berniat untuk mengambil minuman untuk kami di lobi.
                    “ Nin,,,, aku mau pergi ambil minuman dulu yaa di lobi !! “ kata Rissa
                    “ ok…… Tapi…. “
                    “ tapi kenapa  Nin ? “
                    “ kamu yakin mau tinggalin aku disini sendirian ?? nggak takut ada barang hilang ? “ kataku menggoda
                    “ hahahahha emangnya kamu mau mencuri apa ??? upppss aku nggk bakal bilang bilang kok !! “ balas Rissa
                      Ya nggak lah !!! tenang aja “

                    Aku pun sendirian di Apartemen Rissa. Karena bosan, ku coba untuk menyusuri teras depan. Ketika aku sedang bersandar di tiang pembatas, aku mendengar suara hentakan kaki, kupikir itu mungkin Eza atau Rissa. Tapi ketika aku berbalik, seseorang mendorongku melewati pagar pembatas. Untungnya aku tidak terjatuh, aku masih berpegangan pada pagar pembatas itu. Aku berteriak sekeras kerasnya karena panic.
                    “ Tolong.. tolong !!! “ teriakku
                    Mendengar teriakanku, Eza pun segera masuk ke apartemen Rissa dan menuju ke teras depan
                    “ Nina ?? “ panggil Eza
                    “ Za,,, tolong,,, aku,,,,udah nggk kuat lagi pegangnya !!! “ pintaku
                    “ooo,,,ok ,,,,sekarang kamu raih tangan aku !!! “
                    Aku mencoba meraih tangan Eza dan…….. Happp…….Eza pun menarikku ke atas. Di saat yang bersamaan Rissa datang membawa minuman tadi diambilnya di lobi. Ia pun terkejut ketika melihatku
                    “ Nina…. Kamu nggak pa-pa ? “ Tanya Rissa heran
                    “ Iya !!! “ jawabku
                    Emangnya ada apa ?? “ Tanya Rissa lagi
                    Tadi Nina hampir aja terjun ke bawah…” jelas Eza
                    Bener…… tapi untung aja Eza datangnya tepat waktu,,,,,,, makasih ya ! “
                    Iya sama sama !!! “
                    Ku lalu mengalihkan pandanganku ke sekeliling tempat itu, namun tidak ada orang lain selain kami bertiga. Aku pun mulai berpikir, lalu siapa yang mendorongku tadi ? apa mungkin orang itu Rissa atau Eza ?? tapi itu tidak mungkin, karena alibi mereka sama kuatnya. Siapa ya ?
Xxxxxxxxx
                    Beberapa hari telah berlalu,,,,,,,,,,,,
                    Aku, Eza dan San kembali hang out bareng Rissa. Kami janjian untuk nongkrong bareng di kafe. Namun karena suatu alasan, Eza harus berangkat terlebih dahulu. Aku dan San pun ditugaskan untuk menjemput Rissa.
                    Sebelum menuju kafe, aku dan San cukup lama menunggu Rissa di lobi. Yaaa mungkin dia sedang dandan !!! Akhirnya setelah sekian lama, Rissa pun keluar dengan wajah memelas.
                    Kamu kenapa Rissa ? “ tanyaku
                    Aduuhh… perutku sakit banget nih. !! Kayaknya aku nggk bisa ikutan deh !! “ kata Rissa
                    Emang sakit banget ya ?? “ Tanya San
                    Iya !! Rasanya kayak dililit !!! “
                    Mmm gitu yaa,,, kalo gitu lebih baik kamu istirahat aja !! “ kataku
                    Nggak pa-pa kan?? Kalian nggak akan marah kan ? “
                    Yaa nggak lah !! Daripada di paksakan, nanti kamunya tambah parah lagi !! “
                    Makasih ya teman teman !! “
                    Iya !!! “ kataku dan San bersamaan
                    Aku dan San bergegas menuju mobil setelah mendengar pernyataan Rissa. Mobil kami pun melaju kencang menuju ke lokasi kafe. Namun sebelum sampai, San menyadari ada sesuatu yang aneh pada mobil kami.
                    Kok nggak bisa sih ?? “
                    Ada apa San ? “ tanyaku
                    Kayaknya,,,,,, remnya blong deh !! “ kata San panik
                    Hhaaah ? Blong ??? Trus gimana ?? “ kataku tak kalah panik
                    Nggak tau !!! “
                    Awas !!! Awas San !! “
                    Kecelakaan tak terhindarkan lagi. Mobil kami hampir saja menabrak sebuah truk, namun dengan cepatnya San membanting stir ke kiri. Akhirnya mobil kami menabrak sebuah pohon besar. Bbraakk !!! mobil rusak parah. Warga yang melihat kejadian tersebut segera membawa  kami ke Rumah sakit terdekat.
                    Untungnya lukaku tidak cukup parah !! Tetapi aku sedih melihat San, dia harus mendapatkan beberapa jahitan di kepalanya. Karena panik, aku segera menghubungi Eza agar segera kemari.
                    Hari ini, San akhirnya diperbolehkan untuk pulang. Eza telah membawa San terlebih dahulu ke mobil, sementara aku akan menyusul setelah membereskan barang-barang yang tertinggal. Ketika aku berjalan di Loby, seseorang menepuk pundakku.
                    “ Rissa?? “
                    “ Nin… San kenapa? “
                    “ Dia kecelakaan saat menuju kafe, remnya blong. Oo ya Riss… kok kamu ada di sini?“ Tanyaku heran
                    „ Oh.. ii..itu tadi.. San yang menghubungiku.. ya... San “ jawabnya terbata bata
                    “ Ooo “
                    Aku cukup kaget melihat kehadiran Rissa. Tapi setelah mendengar penjelasannya, aku pun cukup tenang

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

1 minggu kemudian...
                    Tak tahu mengapa aku bisa menebak, kali ini pasti gilirn Eza yang akan terkena bencana. Dan... Bingo !
                    Hari ini aku, Eza, San dan Rissa ditugaskan Ibu Rina meninjau pembangunan gedung DPR. Kami pun berpencar mencari informasi. Namun tiba-tiba aku melihat, di lantai 7 gedung ada sebuah besi besar yang akan jatuh menghujam tubuh Eza. Tanpa babibu lagi segera ku berlari menyelamatkannya
                    “ Eza awas !!!!!!!! “ teriakku
                    Kudorong tubuh Eza sekuat mungkin agar menjauh, dan kibatnya aku dan Eza jadi tersungkur keras ke tanah. Eza mengalami memar di bagian tangannya. Ya walaupun itu tidak seberapa dibandingkan jika besi itu mengenainya.
                    “ Kamu nggak pa-pa, Za? “
                    “ Iya !! Makasih  ya Nin, kamu udah menolong aku!”
                    “ Iya, tadi hampir aja !! hhuhh ! “ nafasku lega
                    “ Eza…Nina ?? Kalian kenapa? “ Tanya Rissa yang tiba-tiba muncul
                    “ Iya nih, tadi aku denger bunyi keras banget dari sini. Ada apa sih?“ tanya San
                    “ Tuh... (Lirikku pada sesuatu di belakang San)“
                    “ Haahh.. jangan bilang kalian dijatuhi besi itu?“
                    “ Hampir !!!“ Kataku
                    “ Tapi kalian baik-baik aja kan?“ tanya Rissa dengan nada sok khawatir
                    “ Iya, paling cuman memar ini (menunjukkan memar di tangannya)” Kata Eza
Xxxxxxxxxxx
                    Dugaanku benar, memang ada seseorang yang mencoba meneror kami. Takut terjadi sesuatu lagi, aku pun menceritakan hal ini pada Eza dan San. Dan Ternyata mereka berdua juga berpikiran sama denganku ! Akhirnya kami bertiga mencoba menyelidiki kasus ini.
                    “ San.. waktu kita di rumah sakit, apa kamu menghubungi Rissa?“ Tanyaku pada San
                    “ Rissa? Ya nggak lah ! Gimana caranya? Waktu itu kan aku lagi dijahit” Jelas San
                    “ Trus kenapa dia bilang kalau kamu yang menghubunginya?“ Tanyaku lagi
                    “ Entahlah ! Tapi beneran deh, aku sama sekali nggak memberi kabar apa-apa waktu itu“
                    “ Berarti dia bohong“ Kata Eza
                    “ Tapi kenapa?“ Tanyaku penasaran
                    Kami pun mencurigai Rissa sebagai pelaku dan terus memeriksa alibinya. Setelah sekian lama menyelidik, kebenaran pun terungkap. Akhirnya kami tahu bahwa otak dari semua ini adalah benar-benar Rissa !
Xxxxxxxxxx
                    Di Sekolah.....
                    Kami membawanya paksa menuju gudang sekolah. Kami akan mengintrogasinya dengan seksama di sana.
                    “ Rissa kenapa kamu melakukan semua ini?“ Tanya Eza
                    “ Melakukan apa? Aku nggak ngerti !“ Jawab Rissa dengan muka sok lugu
                    “ Kenapa kamu mencelakakan kami?“ Tanya San akhirnya
                    “ Hahahahhaha rupanya kalian sudah tahu ! Cepat juga ya, padahal permainan baru saja dimulai“
                    “ Kenapa? Apa salah kami? Bukannya kami selalu baik terhadapmu? “ Tanyaku penasaran
                    “ Mau tau apa salah kalian?”
                    “ Apa?“ Tanya Eza
                    “ Kalian itu tidak lebih dari anak-anak yang suka merendahkan dan menindas orang yang tidak bersalah“ Jawab Rissa dengan mata yang mulai berkaca kaca
                    “ Apa maksudmu?“ Tanyaku
                    “ Sudah lupa ya? Teman yang kalian ejek, kalian tindas hanya karena pennampilannya yang jelek dan gemuk. Kalian sisihkan dan kalian jauhi di waktu SD? Lupa“
                    “ Teman SD.....“ Pikir Eza
                    “ Haaah ! Carissa?“ Kataku menebak
                    “ Hahahaha benar ! Aku Carissa ! orang yang selalu kalian ejek, kalian bully dan kalian perlakukan sangat tidak manusiawi ! itu aku ! aku !!!“
                    “ Haah? Kamu benar-benar Carissa?“ Tanya San tidak percaya
                    “ Bagaimana? Aku sekarang sudah cantik, kan? Tidak gemuk dan mengerikan lagi? Malah sekarang sudah lebih dari cukup untuk menjadi pacarmu kan, San? Bagaimana?“
                    “ Tidaakkk !!!“ tolak San mentah-mentah
                    “ Kenapa lagi? Aku kan lebih cantik dan lebih sempurna daripada Nina-mu itu !“ kata Rissa sambil memeluk San
                    “ Lepaskan ! Kau sudah gila !! Kau memang cantik, tetapi aku tidak akan pernah sudi berpacaran dengan psikopat sepertimu !
                    “ Ciihh.. ayolah San.. jangan jadi munafik seperti ini ! Tinggalkan sajalah Nina-mu itu..“ Rayu Rissa
                    “ Kau pikir siapa dirimu?“
                    “ Hahahahha dasar munafik !!!“ kata Rissa sembari memutar kedua matanya berpaling
                    Tanpa ada yang sadar, diam-diam aku keluar gudang lalu berlari menuju ruang guru. Aku melaporkan semua kejadian itu kepada guru karena dapat membahayakan nyawa orang lain. Segera, aku dan beberapa guru menuju ke gudang untuk meringkus Rissa. Rissa pun mencoba tetap mempertahankan dirinya dengan melawan. Namun percuma saja, kekuatannya tak mampu melebihi kekuatan kami. Dia hanyalah gadis lemah yg mulai berangan-angan menguasai dunia dengan caranya. Dan karena tindakannya itu, Rissa dibawa ke Rumah Sakit Jiwa khusus untuk pasien-pasien yang sangat berbahaya.
                    Sejak saat itu, aku tak pernah lagi melihat Rissa maupun Carissa !!
                    Aku pun kembali hidup dengan damai bersama San yang tak lain adalah pacarku dan Eza sahabat kecilku.
                    
 END